Kamis, 05 April 2012

Jodoh Datang Begitu Cepat

Diposting oleh Ayha's Blog di 23.24 0 komentar

Menikah? mengajak menikah? Satu jam baru mengenal sudah mengajak menikah? Apakah karena belum begitu mengenalnya ataukah karena proses berjalan dengan begitu cepat nyaris tanpa kendala? Entahlah. Sebulan yang lalu ditengah kegalauan hatinya ketika ibunya bertanya mau sampai kapan terus mengejar karier ditengah usianya yang sudah menginjak kepala tiga, membuat hatinya terhenyak. Air matanya mengalir tiada henti seolah ibunya menyadarkan bahwa sudah saatnya membangun bahtera rumah tangga, tidak hanya sibuk dengan urusan pekerjaan. “Apa sih yang engkau cari nak?” ucap ibu tengah malam sambil membelai rambutnya. atmosphere matanya membasahi jilbab merah mudanya. Kerisauan hati, bercampur aduk dengan rasa perih, kecewa dan cemas disaat berada di Rumah Amalia berbagi dan berdoa bersama dengan mengharap keridhaan dari Allah, ingin sekali rasanya untuk membahagiakan ayah dan ibunya yang dicintainya. Terbayang waktu kecil dengan penuh kebahagiaan. Ayahnya selalu mengantar sekolah sementara ibu memasak makanan kesukaannya. Begitu sangat indahnya.
Waktu terus berlalu, sampai kemudian ada seorang laki-laki yang baru dikenalnya. Satu jam perkenalan yang mengubah hidupnya. Ia mengajaknya menikah. Proses ini terasa seperti atmosphere hujan yang tiba-tiba mengguyur dan byur! semuanya basah kuyup, “aku belum mengenalmu, kita jalani aja, kita berproses..”jawabnya. Laki-laki itu menjawab, “Baik, kita berproses..” Sebulan kemudian pulang dan menyampaikan kepada orang tuanya, “Ayah, saya mau menikah..”Terlihat mata ayah dan ibunya berkaca-kaca. Seminggu setelah itu keluarga calon suaminya datang bersilaturahim dengan keluarga besarnya. Menjalani persiapan pernikahan menghitung hari berjalan seperti dengan cepatnya.Diringi oleh ibu, adik dan keluarga besarnya diantar ke Masjid. Hijab terpasang memisahkan tamu laki-laki dan perempuan. Di depan untuk para tamu, deretan meja berkaki pendek memanjang adalah meja akad. Ayah, Ustadz, Penghulu dan saksi-saksi, calon suaminya nampak terlihat sudah hendak bersiap untuk prosesi akad nikah . Jantungnya berdetak kencang. Badannya merasa lemas, perjanjian yang disebut “mitsaqon ghalida” untuk menyempurnakan separuh agama, “Kaif? Syah?” Ayah menengok ke kanan dan ke kiri. Ustad mengangguk. “Na’am..”terdengar suara menjawab serentak. Penghulu mengucap “Khair..” Sah sudah dirinya menjadi seorang istri. Pertemuan satu jam saja telah mengubah hidupnya. Itulah kebahagiaan yang telah lama dinanti, mengarungi bahtera rumah tangga bersama orang yang dicintainya

Minggu, 18 Desember 2011

Mario Maurer

Diposting oleh Ayha's Blog di 02.27 0 komentar
Mario Maurer, lahir 4 Desember 1988, di Bangkok, Thailand, adalah model dan aktor keturunan Jerman, Cina dan Thailand, paling dikenal untuk peran utama dalam film percintaan 2007 gay, "The Love of Siam."
Maurer bersekolah di St Dominikus Sekolah di Bangkok dan pada tahun 2008, yang belajar di Universitas Ramkhamhaeng, jurusan Seni Komunikasi.

Pada usia 16, Maurer menjadi model melakukan pemotretan, iklan dan video musik. Pada tahun 2007, ia membuat debut filmnya di fitur peran utama dalam roman gay "The Love of Siam," di mana ia dinominasikan untuk Asian Film Awards dalam kategori Aktor Pendukung Terbaik untuk penampilannya.
Ketika ditanya tentang adegan berciuman dengan pria co-bintang Witwisit Hirunwongkul dalam "The Love dari Siam," kata Maurer, "aku gugup aku belum pernah mencium seorang pria dan berciuman bukanlah sesuatu yang Anda lakukan setiap hari.."

Maurer telah dinominasikan untuk Asian Film Awards dalam kategori Aktor Pendukung Terbaik untuk penampilannya dalam The Love dari Siam, namun kalah dari Sun Hong-Lei untuk Mongol [6]. Dia memenangkan Aktor Terbaik dalam Penghargaan Film Starpics Thailand dan juga dicalonkan dalam Majelis Bangkok Kritik dan Hiburan Bintang Penghargaan.
Maurer telah dilemparkan dalam film 2008 oleh Chatchai Naksuriya, "Persahabatan." Peran berikutnya akan di "Teman Sekamar," Piti Jaturapat yang diadaptasi dari tahun 1994 Amerika Andrew Fleming Film "Threesome."

Yui - Goodbye Days (Hari Perpisahan)

Diposting oleh Ayha's Blog di 02.20 1 komentar


Menerjemahkan bahasa Jepang ke bahasa Indonesia ternyata cukup sulit juga (saya rasa). Seperti di catatan lagu kedua ini saya merasa kesulitan. Hanya berbekal pengetahuan bahasa Jepang yang minim dan kamus Jepang-Indonesia yang seadanya, saya mencoba menerjemahkan lagu milik Yui ini. Ternyata arti liriknya sesedih video klip dan filmnya (Taiyou no Uta).


Sekali lagi, saya hanya merangkaikan kata-kata dalam bahasa Indonesia agar lebih mudah dimengerti. Jadi misalnya saja ada terjemahan yang kurang pas, saya minta maaf.

-----------------------------------------------------

Dakara ima ai ni yuku, sou kimetanda
Poketto no kono kyoku wo kimi ni kikasetai
Sotto boryumo wo agete tashikamete mitayo

OH GOODBYE DAYS ima
Kawari ki ga suru
Kinou made ni SO LONG
Kakkou yokunai yasashisa ga soba ni aru kara
LA LA LA LA LA WITH YOU

Katahou no EARPHONE wo kimi ni watasu
Yukkuri to nagare komu kono shunkan
Umaku aisete imasu ka?
Tama ni mayou kedo

OH GOODBYE DAYS ima
Kawari hajimeta mune no oku ALLRIGHT
Kakkou yokunai yasashisa ga soba ni aru kara
LA LA LA LA NOW WITH YOU

Dekireba kanashii omoi nante shitaku nai
Demo yattekuru deshou, oh
Sono toki egao de "YEAH HELLO MY FRIEND"
Nante sa ieta nara ii noni

Onaji uta wo kuchizusamu toki
Soba ni ite I WISH
Kakkou yokunai yasashisa ni aeta yokatta yo
LA LA LA LA GOODBYE DAYS

-----------------------------------------------------

Ada alasannya mengapa sekarang aku memutuskan untuk menemuimu
Aku ingin memperdengarkan padamu sepotong lagu dalam sakuku ini
Sambil pelan-pelan menaikkan suaranya (volume) untuk memastikan semua baik-baik saja

Sekarang, hari perpisahan
Aku tahu perasaan ini akan berubah
Sampai kemarin (hari-hari yang kita lalui terasa) begitu lama
(Hari-hari yang) terlarang tapi tetap berkesan
Saat aku bersama denganmu

Menyerahkan padamu salah satu sisi earphone-ku
Perlahan-lahan saat lagu mulai terdengar
(Aku pun berpikir) apakah aku bisa mencintaimu dengan baik?
Dan sesekali aku merasa bimbang

Sekarang, hari perpisahan
Segalanya mulai berubah, tapi sesuatu dalam hatiku baik-baik saja
(Seperti sebelumnya, hari-hari yang) terlarang tapi tetap berkesan
Saat aku bersama denganmu, sekarang

Kalau bisa aku tidak ingin bersedih, bagaimana tidak siapnya perasaanku
Tapi kau datang kan?
Waktu itu dengan tersenyum, (tak tahu) bagaimana aku akan mengatakan "Hai, teman" dengan baik

Saat menyenandungkan lagu yang sama
Aku berharap ada di sisimu
Hari perpisahan yang tidak menyenangkan
Tapi aku senang bertemu denganmu

-----------------------------------------------------
Bingung? Sama, saya juga agak bingung dengan isi lagunya.
Yang jelas kita semua senang dengan lagunya ^_^

Akhwat gaul ; So what gitu loh ?

Diposting oleh Ayha's Blog di 02.08 2 komentar

Kini kian banyak remaja putri yang menyadari hakikat hidupnya. Nggak heran kalo aktivitas mereka dilingkupi hal-hal berbau surga, seperti ngaji dan dakwah. Sayang, kadang anak-anak baek ini justru dicap eksklusif, nggak gaul dan bahkan kuper. 

Di tengah gempuran berbagai tren Barat, muslimah kaffah emang semakin terjepit posisinya. Pakai jilbab yang bener malah dilecehkan dengan sebutan nggak ngikuti mode. Mau menjaga izzah dengan membatasi pergaulan malah dibilang kuper. Niat mendakwahi temen yang salah justru dibilang rese. Repot memang. 
Padahal yang namanya dinamika kehidupan remaja tuh nggak bisa dihindari. Mulai tren mode pakaian, tatanan rambut, kosmetik, sepatu, fasyen, tas hingga pernak-pernik lainnya mengepung dari berbagai penjuru. Walhasil, kita-kita yang muslimah kudu bisa bawa diri, gimana caranya agar nggak dibilang kuper, tapi tetep syar'i. Yes, gaul tapi syari, gitu loh.
Dalam milih temen misalnya. Meski kita pakai jilbab, nggak dosa kok temenan ama yang masih buka aurat. So, biar nggak terkesan pilih-pilih temen, nggak seru dong kalo kita cuma temenan ama para jilbaber aja. Kecuali kalo pilih sahabat, lain lagi pertimbangannya. Yang penting meski temenan ama non jilbaber jangan sampai kita yang terbawa kebiasaan buruk atau pola pikir mereka yang mungkin nggak islami. Justru kita yang mewarnai bagaimana agar mereka tertarik dengan keislaman kita. Lebih bagus kalo akhirnya mau diajak ngaji.
Termasuk gaul ama cowok. Nggak tabu kok cewek dan cowok interaksi, cuma musti tahu batas-batasnya. Kalo ada temen cowok sekadar nyapa, basa-basi atau minjem catetan misalnya, nggak lucu dong kalo kita diam seribu bahasa. Ntar menguatkan imej kalo anak ngaji tuh bawaannya serius dan jutek abis. Siapa juga yang bakal simpati dan empati kalo bawaannya bikin bete. Ya kan? Justru sebagai anak ngaji kita kudu tunjukkan sikap ramah dan baik pada siapa aja, termasuk cowok. Yang penting kan nggak khalwat dan ikhtilat gitu. Oke ya?
Trus, soal obrolan, kita-kita juga jangan mau kalah ama temen-temen. Info-info seputar dunia remaja tetep kudu tahu. Ngomongin soal film atawa acara teve yang seru, ayo aja. Di sini sekalian kamu bisa mengkritisi acara-acara itu kalo emang nggak sreg ama Islam. Ngomongin soal musik, hobi, ngeributin soal jerawat, ketombe en urusan cewek lainnya, sok aja. Yang penting jangan ghibah. Catat ya, Non.

Jangan lupakan penampilan
Yup, sebagai anak ngaji jangan terkesan kucel dan lecek gitu dong. Sebaliknya, kudu kelihatan kinclong (lantai kalee). Makanya, kalopun pake jilbab yang serasi, jangan asal. Yang penting bukan jilbab dan kerudung gaul yang serba ketat. Urusan jilbab dan kerudung kudu diserasikan.
Nggak masalah ikutan tren pake kerudung berbagai corak misalnya, asal matching. Jangan jangan terpaku pada warna putih dan hitem aja. Jilbab juga boleh tuh pake warna yang ngejreng en motif kembang-kembang. Asal tentunya masih memenuhi ketentuan syara’ ya; panjang, lebar, dan tebal. Jangan mentang-mentang yang penting syar'i sampe nggak mikirin penampilan. Keliru itu. Allah saja suka kebersihan dan keindahan. Tul nggak?
Oh ya, jangan sampai muslimah punya BB alias bau badan. Hiiy...jijay. Berjilbab bukan alasan buat males-malesan merawat diri, galz. Jangan mentang-mentang kulit dan rambut nggak keliatan, terus dicuekkin aja dan nggak pernah diurus. Wah bahaya tuh. Coba kalo ampe rambut kutuan dan kulit korengan, amit-amit deh. Makanya, rajin-rajin keramas dan mandi, biar wangi dan seger dong ya.
Abu Malik al-Asy’ari ra, ia berkata Rasulullah saw. bersabda: “Kebersihan itu sebagian dari iman. Membaca 'Alhamdulillah' pahalanya sepenuh timbangan. Membaca ' Subhanallah wal hamdulillah', pahalanya sepenuh ruang antara langit dan bumi. Shalat itu cahaya, sedekah itu adalah bukti, sabar itu adalah sinar. Quran akan menjadi Hujah (alasan) bagimu atau alasan yang ditujukan kepadamu.” (HR Bukhari)
Sekali-kali boleh kok ke salon (khusus wanita—apalagi sekarang udah ada salon khusus muslimah) buat creambath atau luluran. Ato kalo ke salon takut mahal, bisa dilakukan sendiri di rumah.
Mana sempet? Urusan dakwah aja sibuk. Duilee sampe segitunya. Kalo kamu punya pikiran kayak gitu, sebaiknya nggak usah lama-lama dipelihara deh. Lagian, kan creambath dan luluran nggak sampai seharian, itu pun nggak tiap hari. Boleh dong sisihkan waktu. Iya nggak?
Bagaimana dengan olahraga? Ayo aja selama olahraga itu nggak 'pamer aurat' dan masih sanggup dilakukan cewek. Misal volley, jogging atau renang tapi di kolam renang khusus cewek (di beberapa tempat ini udah ada lho). Selain sebagai sarana gaul, olahraga kan juga bagus buat kesehatan. Iyalah, sebagai muslimah dengan segudang aktivitas kita kudu jaga kesehatan dan kebugaran. Kalo badan fit, aktivitas apapun insya Allah akan mudah dilakukan.
So, hilangkan imej kalo anak ngaji tuh kuper. Akhwat bisa gaul juga kok, tapi gaul yang syar'i. Nggak ada salahnya kamu coba memulainya. Oke? [kholidah]

///Box                       

Tips jadi akhwat gaul
Mau jadi akhwat gaul? Gampang kok, tips-tips berikut mungkin bisa membantu kamu:
ü      Perluas wawasan. Jangan hanya menguasai tsaqafah Islam, Bahasa Arab dan hapalan ayat plus hadis doang, wawasan umum juga kudu kamu kuasai. Terutama opini-opini seputar dunia remaja, info soal bacaan yang lagi digemari, tempat belanja yang asyik, obyek wisata yang oke, temen baru, dll. Pokoknya jangan ketinggalan info biar kamu nyambung kalo diajak ngobrol temenmu.
ü      Perbanyak teman. Bukan hanya temen-temen pengajian atau temen di kegiatan kerohanian tentunya, tapi juga dengan siapa aja. Nggak usah alergi temenan ama anak-anak gaul yang belum berkerudung misalnya. Sebab justru merekalah yang akan kita jadikan sasaran buat nularin aktivitas amar makruf nahi munkar. Tentunya dengan uslub yang bisa 'masuk' ke mereka. Kamu bisa coba pdkt dan bisa bicara dari hati ke hati. Tul nggak?
ü      Be your self. Meski gaul, tetep kamu nggak boleh jadi bunglon. Temen ngajak ini ayo, ngajak itu ayo, ikut tren ini oke, jabanin tren itu oke. Jangan gitu, kamu kudu punya pendirian, dan jangan mudah terbujuk ngikuti kemauan temenmu. Kamu tetap kudu tampil jadi diri kamu sendiri. Tampilkan identitas muslimah kamu, pede aja lagi.
ü      Jaim itu perlu. Yup, nggak ada salahnya sesekali kita jaga imej. Terutama untuk menghilangkan penilaian negatif tentang anak ngaji. Meski sesuatu itu mubah, kalo bisa mencelakai citra sebagai anak ngaji atau bahkan citra Islam itu sendiri, hindari. Misal jalan-jalan di mal bareng temen-temen sih boleh aja, tapi kalo sampe ngeceng (apalagi bareng anak cowok), ya janganlah. Contoh lagi tidur itu kan mubah, tapi jangan sampai dong tidur di kelas he..he...malu-maluin guru ngajinya aja (idih, apa hubungannya coba?). [kholidah]

Gambar jari yang lucu-lucu :)

Diposting oleh Ayha's Blog di 01.54 0 komentar















Kemarin, aku liat profil fb temen yang pp.nya itu pake gambar jari yang lucu deh, jadi kepikiran aja buat post gambar-gambar ini , hehehe :) dan setelah mondar-mandir sana-sini (ceileeh), dan jadi inilah hasilnya ^^
 

Ayha's World Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei